Kau tahu kenapa Tuhan menciptakan Bima Sakti, sayang…
Sungguh Ia tak main-main ketika menciptakan ini semua
Ditempatkan-Nya ribuan gemintang yang merajai kelam
Lalu menggantungkan Sol sebagai tanur atom reksasa disana
Kemudian menyeimbangkannya dengan Luna yang kelabu
Pun menempatkan sang dewa lautan Romawi, Neptunus
Itu semua sayang, agar kita bisa bercinta di Galaksi Bima Sakti
Kenapa kau masih saja bersembunyi dalam Nebula cadarmu yang mempesona?
Tidakkah kau lihat Venus telah menebarkan serbuk cinta di galaksimu
Apakah aku Perseus tak juga mampu menarikmu keluar dengan semua kisahku?
Suatu saat nanti akan ku ajak kau keluar dan bercinta denganku
Di antara tarian Cygnus yang gemulai
Terselip di alunan merdu Pavo
Seirama dengan gerak keanggunan Grus
Menyatu dengan keindahan Phoenix
Dimanakah kau kini wahai putra Asteroid?
Di antara Mars dan Yupiter yang ku lihat hanyalah sebuah celah kosong
Haruskah kusalahkan Nova dengan cahaya putihnya?
Atau kau telah menjelma menjadi Kausar?
Sungguh ku tak kan mampu menyentuhmu bila itu terjadi
Meski cahayamu lah yang paling benderang
Ah! Kini ku harus sendiri di puncak gunung tertinggi Uranus
Menikmati Demos dan Phobos yang masih setia mengayomi Mars
Kau tahu sebab ia menjadi merah, sayang?
Sebab lukaku adalah darah yang membanjiri Mars
Nanti kan ku petik bunga-bunga musim panas pada sore hari di Merkurius
Kan kubujuk sebuah meteor kecil untuk mengejar kupu-kupu Phoebe
Agar ia membisikan cintaku di kedalaman kawah bulan
Akan ku dendangkan seluruh rangkain puisi yang kuciptakan saat malam ku mengunjungi bulan
Puisi itu kurajut dengan bintang, kusulam dengan meteor
Dan ku sempurnakan dengan cincin Saturnus
Yang ku persembahkan hanya untukmu
Agar kau mau bercinta denganku
Bercinta di Galaksi Bima Sakti
Bima Sakti, Bima Sakti….
Bukan tanpa alasan Tuhan mencipta mu
Tolong beri aku lebih banyak dimensi ruang dan waktu yang berbeda
Biarkan aku mengembara bersama Halley
Agar aku bisa tahu berapa juta tahun cahaya yang kubutuhkan untuk sampai di hatimu
Sampai suatu saat baru ku sadari
Mengapa galaksi ini begitu hampa dan tak bernyawa
Kenapa jagat raya ini begitu muram dan sunyi
Itu adalah karena kau tak juga keluar dari persembunyianmu
Sampai kau akan kembali, pasti semesta akan cerah kembali
Dan diantara gemerisik hujan meteor yang kini berjatuhan
Ku ingin membisikkan rasaku
Aku mencintaimu karena seisi jagat raya ini bekerja sama membantuku menemukanmu*
*Paolo Coelho dalam The Alchemist